Halaman

Ahad, 22 November 2015

Benci Matematik?

    Kebencian matematik dalam diri pelajar terlahir disebabkan kemalasan, kebosanan dan kurang minat dan motivasi untuk belajar matematik kerana tanpa daya tarikan maka subjek matematik tidak mempunyai tempat di hati pelajar dan seterusnya kita akan lihat diakhir penggal nanti prestasi akademik pelajar tersebut akan menurun. Oleh itu, guru matematik perlu membuat refleksi diri kenapa dan mengapa pelajar tidak suka matematik? adakah cara pengajaran digunakan sesuai dilakukan? Adakah pelajar faham apa yang disampaikan? persoalan demi persoalan perlu dalam proses memperbaiki cara pengajaran  yang berkesan. selain itu, guru juga perlu mengambil kira beberapa aspek apa penyebab utama pelajar tidak berminat untuk belajar.

 Aspek Fisiologi.

Faktor-faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar pelajar ini berkait dengan kurang berfungsinya otak, susunan syaraf ataupun bahagian- bahagian tubuh lain. Para guru harus menyedari bahawa hal yang paling penting pada waktu belajar adalah kesiapan otak dan sistem syaraf dalam menerima, memproses, menyimpan, ataupun "recall" informasi yang sudah disimpan. Kalau ada bahagian yang tidak beres pada bahagian tertentu dari otak seorang pelajar, maka dengan sendirinya pelajar tersebut akan mengalami kesulitan belajar. Akibatnya ia akan memberi kesan ketika belajar. Di samping itu, siswa yang sakit-sakitan, tidak makan pagi, kurang baik pendengaran, penglihatan ataupun pengucapannya sedikit banyak akan menghadapi kesulitan belajar. Untuk menghindari hal tersebut dan untuk membantu pelajar, seorang guru hendaknya memperhatikan hal-hal yang berkait dengan masalah pelajar. contohnya, Seorang pelajar yang mempunyai pendengaran ataupun penglihatan yang kurang baik, sebaiknya menempati tempat di bahagian depan. 


Aspek sosial

Merupakan suatu kenyataan yang tidak dapat dibantah jika orang tua dan masyarakat sekeliling sedikit sebanyak akan berpengaruh terhadap kegiatan belajar dan kecerdasan siswa sebagaimana ada yang menyatakan bahwa sekolah adalah cerminan masyarakat dan anak adalah gambaran orang tuanya. Oleh karena itu ada beberapa faktor penyebab kesulitan belajar yang berkait dengan sikap dan keadaan keluarga serta masyarakat sekeliling yang kurang mendukung siswa tersebut untuk belajar sepenuh hati. Sebagai contoh, orang tua yang sering menyatakan bahwa Bahasa Inggris adalah bahasa mengarut (karena sulit) akan dapat menurunkan kemahuan anaknya unutuk belajar bahasa pergaulan internasional itu. Kalau ia tidak menguasai bahan tersebut ia akan mengatakan “ Ah Bapak saya tidak boleh juga.”Untuk itu,setiap guru tidak seharusnya menyatakan sulitnya mata pelajaran tertentu di depan siswanya. Tetangga yang mengatakan sekolah tidak penting karena banyak sarjana menganggur, masyarakat yang selalu minum-minuman keras dan melawan hukum, orang tua yang selalu marah, menonton TV setiap saat, tidak terbuka ataupun kurang menyayangi anaknya dengan sepenuh hati dapat merupakan contoh dari beberapa faktor sosial yang menjadi penyebab kesulitan belajar siswa.Bagi mengelakkan pengaruh negetif ini, ibu bapa, pihak guru dan masyarakat berperanan dalam memotivasi para pelajar untuk tetap belajar dan sifat malas dan benci pasti dapat dikurangkan.


Aspek kejiwaan  

Faktor-faktor yang menjadi penyebab pelajar mengalami kesulitan belajar ini berkait dengan kurang mendukungnya perasaan hati (emosi) pelajar untuk belajar secara sungguh-sungguh. Sebagai contoh, ada pelajar yang tidak suka mata pelajaran tertentu kerana ia selalu gagal mempelajari mata pelajaran itu. Jika hal ini terjadi, pelajar tersebut akan mengalami kesulitan belajar yang sangat berat. Hal ini merupakan contoh dari faktor emosi yang menyebabkan kesulitan belajar. Contoh lain adalah pelajar yang rendah diri, pelajar yang ditinggalkan orang yang paling disayangi dan menjadikannya sedih berkepanjangan akan mempengaruhi proses belajar dan dapat menjadi faktor penyebab kesulitan belajarnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak yang dapat mempelajari suatu mata pelajaran dengan baik kerana rasa selesa dengan mata pelajaran tersebut. Begitu juga sebaliknya, anak yang tidak selesa belajar suatu mata pelajaran biasanya tidak atau kurang berhasil mempelajari mata pelajaran tersebut. oleh itu, tugas utama yang sangat menentukan bagi seorang guru adalah bagaimana membantu pelajarnya sehingga mereka dapat mempelajari setiap pembelajaran dengan baik.Peranan guru memang sangat menentukan. Intinya, tindakan seorang guru dapat mempengaruhi perasaan dan emosi pelajarnya.


Aspek Intelektual

Faktor-faktor yang menjadi penyebab kesulitan pelajar dalam belajar ini berkait dengan kurang kecerdasan pelajar. Para guru harus mengetahui bahwa setiap pelajar mempunyai tingkat kecerdasan yang berbeza iaitu  Ada yang mempunyai masalah dalam menghafal sesuatu, ada yang sangat lambat menguasai subjek tertentu dan ini menjadi faktor penyebab mengapa pelajar tersebut bermasalah. tambahan pula, guru perlu mengambil perhatian terhadap pelajar yang lemah dalam menentukan hasil tambahan pecahan, hasil tambahan nilai negetif ataupun persamaan satu nisbah satu per dua. Untuk menghindari hal tersebut, guru-guru matematik perlu "alert" dan membantu pelajarnya pengetahuan asas matematik sehingga mereka dapat mengaplikasi penyelesaian masalah dalam matematik.



 

Tiada ulasan:

Catat Ulasan